Jumat, 24 Oktober 2014

Passion

Seorang rekan pernah membaca sebuah buku yang mendefinisikan passion sebagai 'something to die for'.

Passion yang dimiliki seseorang akan membuatnya bersedia memperjuangkan sesuatu kalau perlu sampai mati.

Dalam film chef, carl rela mengorbankan banyak hal untuk memperjuangkan passion-nya sebagai seorang koki. Baginya memasak adalah semacam jembatan untuk komunikasi hati dengan orang-orang yang menyantap makanannya. Ketika passionnya tidak tersalurkan maka ia kehilangan makna dari apa yang ia kerjakan sebagai seorang koki. Beruntungnya, dipecatnya Carl sebagai kepala koki membuatnya dapat mengerjakan passionnya yang sesungguhnya.

Passion membuat seseorang dapat mengerjakan sesuatu dengan penuh semangat dan cinta, kerelaan untuk berkorban dan berjuang sampai tetes darah penghabisan.

Kadang-kadang rutinitas dan kesibukan dapat mengaburkan passion kita sesungguhnya di hadapan Tuhan. Ketika hal ini terjadi kita perlu berdiam diri dan merefleksikan hidup kita kembali.

Pertanyaannya adalah:
Apakah passionku hari ini adalah mengerjakan apa yang Ia telah percayakan kepadaku? Ataukah sekedar mengerjakan apa yang aku sukai?

Mintalah kepada Tuhan supaya passion bukan cuma sekedar desire atau hasrat belaka...

Passion yang sejati pada akhirnya akan berorientasi bukan kepada kepuasan kita sebagai pelaku dari passion itu tapi kepada Tuhan sebagai pemberi passion yang sejati.

Tidak ada komentar: