Senin, 15 Agustus 2011

Ketika burung tak lagi berkicau...

ada yang aneh dengan burung peliharaan tetangga sebelah rumahku...
biasanya dia selalu bernyanyi merdu di pagi hari, seiring dengan kesejukan embun pagi..
kicauannya seolah memberi semangat untuk menjalani hari.
tapi kini, burung peliharaan tetangga sebelah rumahku, tak lagi berkicau...
ada apakah gerangan? seribu satu pertanyaan muncul di benakku (sok sherlock ceritanya...).

ku hampiri tetangga sebelah untuk menanyakan perihal burung peliharaannya...
dengan raut wajah yang sedih ia mulai bercerita...
burung peliharaannya kehabisan suara karena terlalu banyak menerima wawancara...
prestasinya di bidang tarik suara memang cukup berkilau...
tetanggaku mengatakan bahwa burung peliharaannya itu pernah menjadi juara burung berkicau 2010, dan segudang prestasi lainnya...dan benar saja, dia menunjukkanku piala2 yang diperoleh sang burung yang menumpuk di gudang belakang...

lalu ia melanjutkan ceritanya...sang burung sempat dirawat di rumah sakit burung internasional, karena kelelahan menjalankan aktivitasnya sehari-hari, meskipun sudah diberi suplemen kesehatan dari merek2 terkenal...
setelah keluar dari rumah sakit, si burung diminta oleh team dokter agar puasa berkicau selama 6 bulan jika ingin suaranya pulih seperti sedia kala...

oooh...itulah sebabnya tak ada lagi kicauan sang maestro di pagi hari...
manggut2 aku pamitan dan pulang ke rumah...
(sekilas kulihat bahwa paruh si burung terlilit lakban...sungguh menyedihkan).

pagi itu, kurasakan pagi sedikit lebih sunyi, tapi juga terasa lebih tenang...
well, ini jadi suatu pengalaman baru lagi bagiku...menikmati pagi yang sejuk dengan keheningan yang membuai jiwa...

burung, oh burung...kicauanmu dulu cukup menyenangkan...
tapi, jika engkau tidak lagi berkicau untuk sementara waktu...itu juga cukup menyenangkan...

ketika burung tak lagi berkicau, engkau tak perlu dipusingkan dengan kicauannya...
mungkin ketika suatu hari nanti dia dapat berkicau lagi, ia akan berkicau dengan suara dan nyanyian yang pantas...

semoga...

Kepoh

Kepoh adalah sebuah nama...
entah siapa yang menyebutnya demikian...
yang jelas, kini semua orang memanggilnya: Kepoh.
Kepoh di masa kecil adalah seorang anak yang baik, ramah, rajin menabung, dan tidak sombong...
namun demikian, tidak semua temannya suka dengan apa yang ia lakukan.
ada saja cara mereka untuk membuatnya menjadi jahat, marah2, boros, dan sombong (entah apa yang teman2nya lakukan hingga ia bisa berubah sedemikian rupa...).

Kepoh di masa remaja, tidak suka merokok (walau pernah merokok sekali2 tanpa takut ketahuan orangtuanya, karena ia memilih untuk merokok diam2 dikuburan dekat sekolahnya...).
Kepoh juga tidak suka minum2an keras...ia lebih suka minum teh dan wedang jahe...(bikin anget dan seger katanya...).
Kepoh juga tidak mau punya pacar selama dia SMA, pengen belajar yang bener katanya (walaupun temen2nya pernah bisik2 bahwa kepoh udah 6 kali ditolak cintanya).
Kepoh pernah bilang: hidup ini indah, meski hatinya sering terluka.

Well...well...well....itulah Kepoh di masa lalu...dan kini...eng...ing...eng....
Kepoh sudah bukan anak2 atau remaja lagi...Kepoh sudah jadi pria dewasa, yang jidatnya mulai terlihat dengan lebih jelas karena tirai yang semakin menipis....uban juga mulai tumbuh sesuka hati mereka di banyak bagian di kepalanya...
Apa lagi yang berubah dari Kepoh selain bentuk fisiknya? Tidak dapat disangkali oleh siapapun juga bahwa Kepoh kini berusaha mengeksiskan nama panggilannya itu ...
Orang2 kini memanggilnya Kepoh si kepoh, karena Kepoh suka sekali kepoh2 urusan temannya...
ia merasa perlu kepoh karena ia berpikir bahwa dengan ke-kepoh-annya itulah teman2nya bisa tertolong melanjutkan kehidupan mereka di dunia yang berat ini...
Kepoh sepertinya lupa bahwa apa yang ia lakukan justru menambah berat kehidupan orang2 disekitarnya....yang terus berdoa setiap hari kepada Tuhan: ya Tuhan, jauhkanlah kami daripada yang kepoh, atau dalam kesempatan yang lain mereka berkata seperti ini: Kepoh yang satu ini tidak dapat diusir selain dengan doa dan puasa...
Kepoh kini menjadi momok yang mungkin menakutkan, dan membawa kegelisahan serta mimpi buruk orang2 disekitarnya...
Kepoh yang malang....mungkin dia tidak menyadari kekepohannya telah mengepohkan banyak orang disekitarnya...
Kepoh, sampai kapan kamu akan kepoh???