Rabu, 05 September 2012

a dream for...

seperti banyak orang lainnya, saya punya banyak sekali mimpi.
mimpi ini, mimpi itu, banyak sekali...
cuma masalahnya, apakah semua dapat dikabulkan oleh kantong ajaib doraemon?
(doraemon, kamu di manaaa? xixixi)

tentu aja, gak ada doraemon dalam kehidupan nyata yang bisa memberikan apapun yang kamu impikan...kalo mau kesampean mimpinya kamu perlu kerja keras untuk mewujudkannya, bukan?

belajar dari Yusuf, John Maxwell dalam Running With The Giants memberikan beberapa point yang dapat menolong kita untuk terus memperjuangkan mimpi kita:
1. jangan melepaskan mimpimu, sekalipun kamu tidak mengawalinya dengan baik.
2. jangan melepaskan mimpimu, meskipun perjalanan hidupmu penuh dengan kejutan.
3. jangan melepaskan mimpimu, sekalipun keluargamu tidak mendukung.
4. jangan melepaskan mimpimu, sekalipun kamu memerlukan waktu untuk mewujudkannya.

So, hanya karena segala sesuatu tidak berlangsung sesuai rencana, itu bukanlah alasan kita boleh menyerah.
Mengapa? karena kalau mimpi itu berasal dari Allah, maka yakinlah bahwa Ia selalu beserta kita.

hmm, ketika mimpi menjadi kenyataan, bukankah rasanya lebih manis daripada yang dapat kita bayangkan?

Sampai hari ini, saya masih bermimpi...

A dream for...

(guys, don't let anyone kill your dreams...)

Menuju ke puncak...

Tidak ada cara yang mudah untuk meraih puncak tertinggi dari sebuah gunung. Bahkan jalan pintas sekalipun dapat memberikan banyak tantangan dan rintangan untuk dilalui. Tak pernah ada resep instan untuk meraih keberhasilan dalam hidup. Hidup adalah perjuangan, begitu kata iklan di televisi beberapa tahun yang lalu. Bagi saya, hidup bukan sekedar perjuangan - perjuangan untuk bertahan hidup - tapi juga sebuah proses yang seharusnya semakin memanusiakan kita dan memuliakan Allah, sang Pencipta yang penuh cinta...

Sebelum sampai ke puncak gunung, perjalanan harus dimulai dari kaki gunung. Mencek ulang setiap peralatan yang dibawa, suplai pangan sesuai kebutuhan, dan juga fisik yang tentunya harus prima. Nampaknya ini hal-hal yang sepele...namun dalam prosesnya, menjadi bagian yang penting untuk mendaki menuju puncak. Dalam kehidupan, kadangkala, banyak orang meremehkan dan mengabaikan proses persiapan untuk mendaki gunung kehidupan. Banyak orang mau sampai di puncak dengan cepat namun tak mau bersusah payah.

Seorang motivator pernah mengatakan hal ini: "Kita ingin melakukan hal-hal yang besar, tapi yang paling dibutuhkan sebenarnya adalah kesungguhan yang besar untuk melakukan hal-hal yang sederhana". 

Itu sebetulnya yang kita perlukan, satu langkah sederhana, demikian seterusnya, semuanya dengan penuh kesungguhan.

(dan setelah itu, tiba di puncak hanyalah masalah waktu)


Kamis, 22 Maret 2012

Tidak...Jangan...Biarkan

tidak....
aku tak ingin terbangun dari tidur...
aku tak ingin mimpinya berakhir...
jika demikian, maka aku harus mengulangnya dari awal lagi...

jangan...
jangan biarkan aku terbangun...
jangan biarkan mimpiku melayang jauh
jika demikian, aku harus mencari sayap untuk mengejarnya...

biarkan...
biarkan aku terus tidur...
biarkan aku terus bermimpi...
sebab dunia nyata mungkin akan menyadarkanku,
bahwa ada khayal yang tak mungkin jadi...

jadi, biarkan saja seperti ini...


NB:
puisi ini ada sebagai hasil ngobrol-ngobrol dengan beberapa orang beberapa waktu terakhir ini.
beberapa orang seringkali menutup mata terhadap kenyataan yang ada, dan berusaha mencari pembenaran ttg apa yang sedang dilakukannya...

(mari bermimpi sekaligus hidup di dunia nyata...)

GALAU

aku lagi galau...begitu kata iklan di televisi. Dalam sekejap saja, kalau orang belum pernah menyebut kata 'galau' maka bisa jadi dia belum gaul, atau mungkin belum pernah merasa 'galau'.

aku lagi galau...bukan lagi hanya untuk hal-hal yang berbau asmara, tapi bisa jadi juga mengenai masalah-masalah di asrama bagi mereka yang sedang mondok, atau bagi mereka yang lagi resah nyari kerjaan tapi blum dapet juga, atau mereka yang sedang nunggu kiriman sangu dari kampung yang tak kunjung datang...bagi para pedagang, mungkin mereka galau karena banyak yang makan/beli tapi ngutang gak bayar-bayar... para ibu mungkin galau menyikapi kenaikan harga bbm yang berujung kenaikan harga sembako... galau emang lagi populer dimana-mana...

sebenernya sih galau sama aja dengan resah, gelisah, nggak tenang, bingung, dan berbagai perasaan yang menggambarkan suasana hati yang muram, tak berdaya, sementara pengharapan yang dinanti hanya menunjukkan secercah cahaya yang nyaris tak terlihat.

tapi ada seorang rekan yang memaknai galau secara berbeda, GALAU menjadi God Always Listening Always Understanding...luar biasa memang...ketika kebanyakan orang melihat galau sebagai perasaan yang mellow, maka ada sekelompok orang yang berpikir beda dan melihat galau sebagai peluang...peluang lepas dari kesendirian dan kemumetan pikiran kita yang udah semrawut kayak jalanan di jakarta, peluang mendapat teman berbagi yang kalo ngedengerin kita ngomong gak pake nyela apalagi langsung menghakimi, peluang untuk bangkit lagi..

galau...tergantung cara kamu menyikapinya...
kalau kamu lagi galau hari ini, kenapa nggak mencoba telp seorang temen dan berkata: galao? (gubrak...itu mah halo....).

well...daripada baca tulisan ini dan kamu jadi galau, mendingan saya berhenti sampai disini...
maklum, yang nulis juga lagi galau...
so, seperti pepatah mengatakan: galau pasti berlalu...

(yang perlu dipikirin sebenernya adalah apakah perasaan galau memberi tempat bagi Tuhan berkarya dalam hidup kita...)