Siang itu saya datang ke sebuah
cabang bank swasta terkenal di Indonesia. Setelah diberi nomor antrian, saya
pun menunggu di sebuah sofa panjang yang cukup nyaman. Tak lama kemudian datang
seorang staf CS membawa sebuah keranjang kecil. Sambil tersenyum tulus ia
menawarkan permen yang ada di keranjang tersebut. “Silakan permennya, Pak.”
demikian katanya. Saya pun mengambil permen itu dengan senang, tentu tak lupa
mengucapkan terima kasih. Meskipun membagikan permen nampaknya adalah sebuah
layanan yang sepele, ternyata hal itu dapat memberikan kesan tersendiri bagi
saya. Lewat sebuah permen, sebagai nasabah saya merasa begitu dihargai.
Dari pengalaman saya tersebut,
saya menarik beberapa kesimpulan. Pertama, pelayanan sekecil apapun jika dilakukan
dengan sepenuh hati akan memberikan dampak yang maksimal. Terkadang kita
bertemu beberapa orang yang hanya ingin melayani dalam hal-hal yang besar.
Mereka menganggap bahwa dampak yang besar hanya bisa dicapai lewat layanan yang
‘besar’ pula. Mungkin mereka lupa bahwa segala sesuatu yang besar bermula dari
hal-hal kecil dan sederhana yang dijalankan dengan konsisten. Tidak ada hasil
yang instan. Bahkan dampaknya pun seringkali harus menunggu beberapa waktu
tertentu untuk dapat dirasakan. Sebab itu, jika kita ingin maksimal, mulailah
dengan setia mengerjakan apa yang nampaknya sederhana.
Kedua, pelayanan yang kecil dan sederhana
itu membangun relasi dan kepercayaan orang lain. Kalau untuk hal-hal yang
nampaknya remeh saja kita mengabaikannya, bagaimana mungkin orang dapat
mempercayakan hal-hal yang besar kepada kita? Berdasarkan pengalaman di atas,
saya tentu tidak akan mau menjadi nasabah jika bank tersebut tidak memberikan
layanan yang baik kepada nasabahnya. Contoh lainnya, pernah juga saya tidak
mendapatkan pelayanan yang semestinya dari beberapa rumah makan. Saya tidak
mendapatkan sapaan yang ramah, penjelasan yang memadai ketika bertanya tentang
menu yang ada, dan hal-hal kecil yang seharusnya menjadi standar sebuah rumah
makan. Ketika saya mengalami hal itu, maka saya memutuskan untuk tidak lagi
pergi kesana. Saya juga memberitahu rekan-rekan saya untuk tidak pergi kesana
karena pelayanannya tidak maksimal. Sebaliknya, untuk rumah-rumah makan yang
memperhatikan detil yang sederhana dari layanan mereka, tentu dengan senang
hati saya akan mempromosikannya kepada orang lain.
Sekarang, mari kita memikirkan
tentang pelayanan kita: pelayanan apa yang kita lakukan dan bagaimana cara kita
melakukannya. Apakah tujuannya untuk kepuasan diri sendiri? Yaitu untuk
mendapatkan hasil yang maksimal. Atau kita melakukannya karena ingin membangun
relasi yang lebih luas dan membangun kepercayaan jangka panjang untuk hasil
yang lebih maksimal di masa depan?
Kadang-kadang itu dapat dimulai
dengan sebuah permen…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar